KabarJakarta.com - Sejumlah pengguna bus TransJakarta mengeluhkan kondisi Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) pasca revitalisasi. Meski terlihat megah karena lanskapnya membentuk kapal pesiar, namun pengguna TransJakarta merasa revitalisasi itu tak membawa banyak perubahan dari segi fungsionalitas.
Bahkan, lantai dasar halte yang menjadi tempat pengguna TransJakarta menunggu bus dirasa semakin sempit pasca revitalisasi.
Rusdi (49), yang terbiasa naik bus TransJakarta di Halte TransJakarta Bundara HI mengungkapkan, halte tersebut hanya bertambah Panjang, tetapi beberapa bagian menjadi sempit karena terdapat tanggan menuju anjungan di lantai dua.
“Tangga yang baru dibangun mengganggu banget. Apalagi kalau di jam sibuk, seharusnya tangga ini di luar saja, dekat pintu masuk, bukan di dalam bagian halte,” kata Karim saat ditemui di Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022).
Dia mengaku awalnya mengira setelah revitalisasi akan ada fasilitas toilet di halte tersebut, tapi kenyataannya tidak ada. Padahal, menurutnya keberadaan toilet sangat penting.
“Kalau lagi nunggu bus dengan waktu yang cukup lama, sering kali saya ingin buang air kecil. Karena enggak ada toilet, terpaksa ditahan. Kalau enggak bisa ditahan, terpaksa keluar halte untuk mencari toilet,” tuturnya.
“Percuma haltenya bagus, tapi enggak ada toilet, pengguna enggak nyaman,” tambah Karim.
Sementara, pengguna bus TransJakarta lainnya, Dina (27), menyayangkan pintu keluar dan masuk halte hanya satu sisi sehingga penumpang yang masuk dan keluar harus berjejalan di jam sibuk. Apalagi, hanya ada tiga tempat tap in dan tap out di akses keluar masuk itu.
Keluhan lainnya, saat hujan deras disertai angin, air masuk ke dalam halte dan membuat halte mewah itu menjadi becek. Menurut dia, revitalisasi halte yang megah dan memiliki area untuk bersantai dan melihat pemandangan di lantai dua tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna TransJakarta. Sebab, mayoritas pengguna sudah memiliki tujuan masing-masing, sehingga sangat jarang bersantai di lantai dua.
Mayoritas pengguna TransJakarta menggunakan halte hanya untuk naik dan turun bus ataupun transit.
Katanya, di lantai dua justru banyak pengguna yang berasal dari berbagai daerah hanya untuk berfoto, tetapi tidak menggunakan bus TransJakarta.
Apa yang dikatakan Dina ada benarnya. Muhammad Ali (30), mengaku mengunjungi Halte Transjakarta Bundaran HI hanya untuk berswafoto di lantai dua.
Ia dan beberapa rekannya datang dari Jambi sangat antusias ingin melihat patung Selamat Datang secara lebih dekat. “Kami memang hanya mau foto-foto saja, kebetulan lagi menginap di Jakarta. Agar bisa berfoto, kami harus masuk ke dalam halte. Padahal tidak mau naik bus,” ujarnya.
Selain bisa melihat pemandangan, lantai dua halte itu juga akan menjadi area komersial yang nantinya akan diisi sejumlah tenant.
Direktur Teknik dan Digital PT TransJakarta Mohamad Indrayana mengungkapkan, masih ada beberapa pekerja yang menyelesaikan hasil pekerjaan sesuai daftar kecacatan serta fasilitas pendukung layanan, seperti toilet. Ia menyebutkan fasilitas seperti lift dan eskalator juga belum terpasang karena proses pengadaan yang memerlukan waktu lebih panjang.
Penulis : Dodi A
Editor : Fritz V Wongkar