Gara-gara Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?

Gara-gara Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia. (Foto: ISTIMEWA)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menelepon Presiden FIFA Gianni Infantino membicarakan tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Di dalam pembicaraan itu terselip soal status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 di tahun 2023.

Sebagai informasi, Indonesia telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023.

“Senin (3/10) malam saya telepon dan berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, berbicara banyak mengenai peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang,” kata Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Ungkapnya, selain membicarakan mengenai tragedi Stadion Kanjuruhan, Jokowi dan Gianni membicarakan soal Piala Dunia U-20 yang rencananya dilaksanakan di Indonesia.

“Juga berbicara mengenai FIFA U-20, berbicara banyak,” ujar Jokowi.

Jokowi lalu menyatakan pasrah dan menyerahkan segala keputusan kepada Presiden FIFA terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

“Keputusan apa pun adalah kewenangan FIFA,” ucapnya tanpa menjelaskan secara detail.

Tragedi Stadion Kanjuruhan membuat publik bertanya-tanya akan sikap FIFA. Sejumlah pengamat memperkirakan kemungkinan organisasi sepak bola dunia itu akan menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) karena kelalaiannya yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya terluka.

Peristiwa kelam di sepak bola itu terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari seteru abadinya, Persebaya Surabaya di Liga 1 musim 2022/2023, yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

Selepas pertandingan, sejumlah suporter Arema FC masuk ke dalam lapangan dan bentrok dengan aparat keamanan. Polisi yang berjaga menembakan gas air mata kepada para suporter yang berada di lapangan maupun di atas tribun.

Akibatnya, 131 orang meninggal dunia, banyak di antaranya terkena gas air mata dan terinjak-injak. Selain itu, ratusan orang mengalami luka-luka karena berdesak-desakan ketika berusaha keluar dari stadion.

Penulis : Akbar H

Editor : Zultamzil

Cek Fakta
CEK FAKTA LAINNYA